Raksasa otomotif nomor satu dunia,
General Motors, mengalami kebangkrutan di usia yang ke-100 tahun. Pilihan
bangkrut ini berkenaan dengan kesulitan likuiditas yang sedang dialami GM
akibat krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat dan dunia. ”Dewan direksi
General Motors Corp mempertimbangkan ’semua opsi’, termasuk bangkrut,” demikian
sumber yang dekat dengan dewan direktur General Motors (GM), seperti dikutip
situs web Wall Street Journal.
GM dengan 266.000 pekerja di seluruh
dunia, termasuk 139.000 pekerja di AS, merupakan penghasil otomotif utama tidak
saja di AS, tetapi juga di dunia. Berdiri pada 16 September 1908 di Flint,
Michigan, AS, dengan produk mobil bermerek Buick, GM saat ini menjual sekitar
9,37 juta unit mobil per tahun di seluruh dunia pada tahun 2007. Posisi GM
sebagai perusahaan otomotif nomor satu dunia ini terancam oleh Toyota Motor
Corp dari Jepang, yang pada tahun 2007 mencatat total penjualan di seluruh
dunia hanya selisih 3.524 unit dibandingkan dengan total penjualan GM yang
mencapai 9.369.524 kendaraan.
Pihak GM dalam pernyataan kepada Wall
Street Journal menegaskan, dewan direksi membahas soal kebangkrutan. Namun, ditegaskan
pula bahwa dewan direksi tidak melihat hal itu sebagai ”sebuah solusi utama
guna mengatasi problem likuiditas perusahaan”. Seorang juru bicara GM kepada
Wall Steet Journal menegaskan bahwa manajemen GM akan melakukan apa pun yang
bisa dilakukan untuk menghindari permohonan kebangkrutan. Dewan direksi GM
sepanjang hari Jumat terus membahas serius situasi likuiditas perusahaan. Pengajuan
status bangkrut memungkinkan GM terhindar dari keharusan membayar utang dan
beberapa kewajiban lainnya. Namun, status bangkrut ini jelas sebuah pukulan
mematikan atas citra perusahaan GM yang memiliki 160 pabrik di sekitar 35
negara.
Kebangkrutan GM juga merupakan
pukulan bagi citra otomotif AS yang selama satu abad ini di- dominasi mobil
bermerek Chevrolet keluaran GM. Citra produk otomotif AS juga diwakili mobil
keluaran Ford dan Chrysler. Tiga raksasa otomotif AS— GM, Ford, dan
Chrysler—yang dikenal dengan ”Tiga Besar” ini sejak Selasa lalu memberikan
kesaksian di Kongres guna memperoleh dana talangan sebesar 25 miliar dollar AS.
Wagoner disertai rekannya dari Ford dan Chrysler menekankan pentingnya dana
talangan guna menyelamatkan industri yang membawa citra AS sekaligus juga
menghindari gelombang pemutusan hubungan kerja.
Selain GM yang memiliki 266.000
pekerja, Ford yang merupakan industri otomotif nomor dua di AS dan nomor tiga
di dunia ini menampung 246.000 pekerja, sementara Chrysler menampung 66.409
pekerja. Masih ada ratusan ribu pekerja lainnya yang bersentuhan tidak langsung
dengan industri otomotif. Kongres, terutama dari Partai Demokrat, sejauh ini
menolak pemberian dana talangan bagi industri otomotif. Kongres meminta tiga
raksasa otomotif ini membuat rencana aksi, termasuk bagaimana mereka
meningkatkan daya saing, sebagai upaya mendukung pemberian dana talangan ini.
Penjualan terus merosot
Krisis likuiditas GM tak terhindarkan menyusul terus
merosotnya penjualan berbagai produk otomotif buatannya. Pada semester I-2008,
GM mencatat kerugian 18,7 miliar dollar AS. GM juga mencatat kerugian 38,7
miliar dollar AS tahun 2007. Kerugian ini tak lepas dari penurunan penjualan.
Sepanjang tahun 2008 sampai Juni, GM mencatat penurunan penjualan secara global
sebesar 2,9 persen. Penjualan di AS juga turun 17,6 persen. Per Oktober tahun
2007, total penjualan mobil GM di AS mencapai 3,28 juta unit. Namun, pada
Oktober 2008, total penjualan mobil keluaran GM di AS hanya 2,6 juta unit.
Kerugian dan penurunan penjualan ini
membuat harga saham GM terus merosot dari 28,98 dollar AS per lembar pada 1
Februari 2008 menjadi hanya 2,92 dollar AS per lembar pada hari Selasa (18/11).
Harga saham GM ini merupakan yang terendah sejak tahun 1943.
Menjual
jet
Sementara itu, pihak GM dilaporkan akan mengembalikan dua
jet mewah yang disewa menyusul kecaman keras pihak Kongres berkenaan dengan
permintaan dana talangan sebesar 25 miliar dollar AS. Pihak Ford Motor juga
segera menjual sejumlah jet pribadinya sebagai tanggapan atas kecaman keras
dari Kongres. Pihak Kongres mengecam para pemimpin industri otomotif AS yang
datang dengan jet mewah ke Washington DC guna memohon memperoleh dana talangan.
CEO GM Rick Wagoner dikecam keras karena ingin mendapatkan uang rakyat, tetapi
tak mengorbankan kenikmatan pribadinya untuk semua itu.
Kecaman juga diarahkan kepada
pemimpin Ford, Alan Mulally, dan Robert Nardelli dari Chrysler LLC, yang juga
datang ke Kongres menggunakan jet pribadi. Mereka dinilai tidak memiliki
kepekaan krisis saat hendak meminta dana talangan yang sebenarnya merupakan
uang rakyat. Juru bicara GM, Tom Wilkinson, hari Jumat menegaskan, manajemen GM
memutuskan mengembalikan dua jet sewaan tersebut. Pengembalian pesawat sewaan
ini merupakan bagian dari model pengurangan biaya yang ditempuh GM guna menekan
kerugian yang dialami.
Ia mengatakan bahwa keputusan
mengembalikan jet sewaan ini dibuat sebelum pertemuan dengan pihak di Kongres.
GM pada bulan September juga sudah mengembalikan dua jet dari tujuh jet yang
disewa awal tahun ini. Pihak Ford juga telah menjual jet yang acap digunakan
pimpinannya. Pihak GM dan Ford menjelaskan, penggunaan jet pribadi ini semata
untuk keamanan para pemimpin eksekutif perusahaan otomotif yang sedang dilanda
krisis likuiditas itu.
Nama Kelompok :
- Allief Kurnianto (30814186)
- Andrianto Hadi Saputra (30814181)
Kelas : 4.2 FS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar