Minggu, 17 April 2016

~PENYEBAB BANGKRUT GENERAL MOTORS~

Raksasa otomotif nomor satu dunia, General Motors, mengalami kebangkrutan di usia yang ke-100 tahun. Pilihan bangkrut ini berkenaan dengan kesulitan likuiditas yang sedang dialami GM akibat krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat dan dunia. ”Dewan direksi General Motors Corp mempertimbangkan ’semua opsi’, termasuk bangkrut,” demikian sumber yang dekat dengan dewan direktur General Motors (GM), seperti dikutip situs web Wall Street Journal.
GM dengan 266.000 pekerja di seluruh dunia, termasuk 139.000 pekerja di AS, merupakan penghasil otomotif utama tidak saja di AS, tetapi juga di dunia. Berdiri pada 16 September 1908 di Flint, Michigan, AS, dengan produk mobil bermerek Buick, GM saat ini menjual sekitar 9,37 juta unit mobil per tahun di seluruh dunia pada tahun 2007. Posisi GM sebagai perusahaan otomotif nomor satu dunia ini terancam oleh Toyota Motor Corp dari Jepang, yang pada tahun 2007 mencatat total penjualan di seluruh dunia hanya selisih 3.524 unit dibandingkan dengan total penjualan GM yang mencapai 9.369.524 kendaraan.
Pihak GM dalam pernyataan kepada Wall Street Journal menegaskan, dewan direksi membahas soal kebangkrutan. Namun, ditegaskan pula bahwa dewan direksi tidak melihat hal itu sebagai ”sebuah solusi utama guna mengatasi problem likuiditas perusahaan”. Seorang juru bicara GM kepada Wall Steet Journal menegaskan bahwa manajemen GM akan melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk menghindari permohonan kebangkrutan. Dewan direksi GM sepanjang hari Jumat terus membahas serius situasi likuiditas perusahaan. Pengajuan status bangkrut memungkinkan GM terhindar dari keharusan membayar utang dan beberapa kewajiban lainnya. Namun, status bangkrut ini jelas sebuah pukulan mematikan atas citra perusahaan GM yang memiliki 160 pabrik di sekitar 35 negara.
Kebangkrutan GM juga merupakan pukulan bagi citra otomotif AS yang selama satu abad ini di- dominasi mobil bermerek Chevrolet keluaran GM. Citra produk otomotif AS juga diwakili mobil keluaran Ford dan Chrysler. Tiga raksasa otomotif AS— GM, Ford, dan Chrysler—yang dikenal dengan ”Tiga Besar” ini sejak Selasa lalu memberikan kesaksian di Kongres guna memperoleh dana talangan sebesar 25 miliar dollar AS. Wagoner disertai rekannya dari Ford dan Chrysler menekankan pentingnya dana talangan guna menyelamatkan industri yang membawa citra AS sekaligus juga menghindari gelombang pemutusan hubungan kerja.
Selain GM yang memiliki 266.000 pekerja, Ford yang merupakan industri otomotif nomor dua di AS dan nomor tiga di dunia ini menampung 246.000 pekerja, sementara Chrysler menampung 66.409 pekerja. Masih ada ratusan ribu pekerja lainnya yang bersentuhan tidak langsung dengan industri otomotif. Kongres, terutama dari Partai Demokrat, sejauh ini menolak pemberian dana talangan bagi industri otomotif. Kongres meminta tiga raksasa otomotif ini membuat rencana aksi, termasuk bagaimana mereka meningkatkan daya saing, sebagai upaya mendukung pemberian dana talangan ini.
Penjualan terus merosot
Krisis likuiditas GM tak terhindarkan menyusul terus merosotnya penjualan berbagai produk otomotif buatannya. Pada semester I-2008, GM mencatat kerugian 18,7 miliar dollar AS. GM juga mencatat kerugian 38,7 miliar dollar AS tahun 2007. Kerugian ini tak lepas dari penurunan penjualan. Sepanjang tahun 2008 sampai Juni, GM mencatat penurunan penjualan secara global sebesar 2,9 persen. Penjualan di AS juga turun 17,6 persen. Per Oktober tahun 2007, total penjualan mobil GM di AS mencapai 3,28 juta unit. Namun, pada Oktober 2008, total penjualan mobil keluaran GM di AS hanya 2,6 juta unit.
Kerugian dan penurunan penjualan ini membuat harga saham GM terus merosot dari 28,98 dollar AS per lembar pada 1 Februari 2008 menjadi hanya 2,92 dollar AS per lembar pada hari Selasa (18/11). Harga saham GM ini merupakan yang terendah sejak tahun 1943.
Menjual jet
Sementara itu, pihak GM dilaporkan akan mengembalikan dua jet mewah yang disewa menyusul kecaman keras pihak Kongres berkenaan dengan permintaan dana talangan sebesar 25 miliar dollar AS. Pihak Ford Motor juga segera menjual sejumlah jet pribadinya sebagai tanggapan atas kecaman keras dari Kongres. Pihak Kongres mengecam para pemimpin industri otomotif AS yang datang dengan jet mewah ke Washington DC guna memohon memperoleh dana talangan. CEO GM Rick Wagoner dikecam keras karena ingin mendapatkan uang rakyat, tetapi tak mengorbankan kenikmatan pribadinya untuk semua itu.
Kecaman juga diarahkan kepada pemimpin Ford, Alan Mulally, dan Robert Nardelli dari Chrysler LLC, yang juga datang ke Kongres menggunakan jet pribadi. Mereka dinilai tidak memiliki kepekaan krisis saat hendak meminta dana talangan yang sebenarnya merupakan uang rakyat. Juru bicara GM, Tom Wilkinson, hari Jumat menegaskan, manajemen GM memutuskan mengembalikan dua jet sewaan tersebut. Pengembalian pesawat sewaan ini merupakan bagian dari model pengurangan biaya yang ditempuh GM guna menekan kerugian yang dialami.
Ia mengatakan bahwa keputusan mengembalikan jet sewaan ini dibuat sebelum pertemuan dengan pihak di Kongres. GM pada bulan September juga sudah mengembalikan dua jet dari tujuh jet yang disewa awal tahun ini. Pihak Ford juga telah menjual jet yang acap digunakan pimpinannya. Pihak GM dan Ford menjelaskan, penggunaan jet pribadi ini semata untuk keamanan para pemimpin eksekutif perusahaan otomotif yang sedang dilanda krisis likuiditas itu. 





Nama Kelompok : 



- Allief Kurnianto (30814186)

- Andrianto Hadi Saputra (30814181)



Kelas : 4.2 FS

~SEBAB AKIBAT JATUHNYA NOKIA DI PASARAN~

Nokia, siapa yang tak mengenal brand gadget ini? Brand yang terkenal dengan tagline “connecting people” ini juga terkenal dengan brand sejuta umat. Tentunya kamu semua mengetahuinyakan? Bahkan kemungkinan besar kalian pasti pernah memakai gadget buatan nokia?  Bagaimana nasibnya sekarang ini? Kabar terbaru Microsoft telah membeli Nokia.
Namun pada masanya Nokia pernah menjadi “Raja” produsen ponsel terbesar selama 14 tahun sebelum dengan variasi produk Mulai dari HP tahan banting, desain yang unik dan tentunya keawetannya, namun akhirnya Nokia harus  mengakui kenyataan pahit, kalah bersaing melawan kubu Android dan Apple yang dengan cepat menggerus pangsa pasarnya.
Sebenarnya apa si yang menyebabkan kebangkrutan Nokia? Tentu banyak hal yang mempengaruhi hal ini, berikut sedikit beberapa ulasan-ulasan tentang nokia.

*Nokia Corporation*
Nokia Corporation merupakan produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia serta merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusatnya berada di kota Espoo, Finlandia, dan perusahaan ini paling dikenal lewat produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM, CDMA, and W-CDMA (UMTS).

*Nokia dibeli Microsoft*
Beberapa waktu lalu muncul kabar mengejutkan bahwa unit bisnis perangkat dan layanan Nokia akan dibeli Microsoft. Total dana yang dikeluarkan bisa mencapai 7,2 miliar dollar AS. Transaksi yang diperkirakan bakal rampung pada kuartal pertama 2014 tersebut membawa dampak besar bagi bisnis ponsel Nokia, termasuk dalam kepemilikan brand “Lumia” dan “Asha”.
The Verge melaporkan bahwa dua merk dagang tersebut turut diikutkan dalam akuisisi oleh Microsoft. Artinya, tak akan ada lagi ponsel Lumia dan Asha dari Nokia karena kedua nama yang identik dengan produk-produk Nokia tersebut kini telah beralih pemilik. Ponsel Lumia dan Asha akan mengusung brand Microsoft. Ponsel-ponsel Lumia dan Asha yang beredar saat ini bakal jadi produk terakhir yang mengusung nama “Nokia”. Menariknya, nama “Nokia” sendiri tetap menjadi hak milik produsen asal Finlandia itu, alias tak ikut dibeli oleh Microsoft.
“Nokia” hanya boleh dipakai sebagai merk feature phone selama 10 tahun ke depan, sesuai dengan perjanjian antar kedua perusahaan. Hal itu berarti, Nokia sebagai merek smartphone tak akan ada lagi. Kemungkinan semua smartphone Microsoft akan mengusung nama Lumia atau Asha atau nama baru.


*Akhir dari Nokia*
Microsoft akhirnya resmi memutuskan hanya memakai satu nama untuk perangkat smartphonebesutannya, yaitu "Microsoft Lumia". Dengan demikian, kiprah di ranah smartphone pun berakhir bagi Nokia, pabrikan handset legendaris yang sebelumnya telah diakuisisi Microsoft. Tak akan ada lagi ponsel pintar yang mengemban nama salah satu pelopor smartphone ini.
Sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari The Verge, Selasa (21/10/2014), penghilangan nama Nokia akan dimulai dari Perancis. Negara tersebut akan menjadi lokasi perdana peluncuran perangkat Microsoft Lumia. Negara-negara lain di seluruh dunia dijadwalkan segera menyusul. Merek Microsoft Lumia akan menggantikan nama "Nokia" di semua branding produk, akun media sosial, dan publikasi online Microsoft. Nokia sendiri akan terus eksis karena hanya divisi handset perusahaan ini yang dilego ke Microsoft. Perusahaan yang berbasis di Finlandia tersebut memulai hidup baru dengan konsentrasi di area pembuatan peta dan jaringan. Selain mengusung brand baru untuk lini ponsel Lumia, Microsoft juga telah mengubah nama sistem operasi mobile besutannya menjadi "Windows" tanpa embel-embel "Phone".
Penetapan brand baru "Microsoft Lumia" diharapkan bakal meredam kebingungan di kalangan pengguna mengenai perusahaan pembuat seri Lumia yang selama ini lekat dengan nama Nokia. Seperti dikutip dari Hardware Zone, perusahaan kenamaan itu akan terus eksis karena Microsoft tak membeli keseluruhan bisnis Nokia. Ada tiga area utama yang masih dimiliki oleh Nokia dan akan menjadi fokusnya di masa depan, yaitu NSN (infrastruktur Jaringan), HERE (teknologi pemetaan), dan Advanced Technologies (lisensi dan pengembangan). Nokia tetap memiliki paten-patennya. Microsoft akan membayar Nokia untuk mendapat lisensi teknologi HERE selama 4 tahun. Sebaliknya, Microsoft pun akan memberi hak pada Nokia untuk menggunakan teknologinya di layanan-layanan HERE.
Beberapa alasan nokia mengalami kemunduran :
1.     Keangkuhan sebagai penguasa
Dengan capaian sebagai penguasa dunia
ponsel selama 14 tahun terakhir nokia merasa bahwa mereka adalah produsen ponsel tiada tanding, dengan market share yang begitu besar ternyata membuat mereka tidak mempersiapkan rencana akan perkembangan dunia gadget.

2.    Kedatangan Stephen Elop
Elop adalah mantan orang Microsoft yang memimpin divisi bisnis (Microsoft Office). Ia adalah CEO pertama Nokia yang bukan “putra daerah”. 21 September 2010, Elop resmi jadi nahkoda baru. Besar harapan yang membebani pundaknya. Ekspektasi tinggi inginkan Nokia cepat siuman setelah pingsan berkepanjangan. Tentu tak mudah pekerjaan rumah yang ditanggungnya. Elop harus mampu mengangkat Nokia agar kembali terapung setelah tenggelam digilas Blackberry, Apple iPhone, dan segerbong ponsel keroyokan berbasis Android.
Namun, tiga tahun memimpin Nokia, pendapatan perusahaan ini justru turun 40 persen. Keuntungan anjlok 95% dan harga saham menukik 60 persen. Nilai Nokia turun dengan kapitalisasi pasar merosot USD 13 miliar. Untuk bisa bertahan, Elop tega merumahkan 40.000 karyawan dan memangkas biaya operasional 50 persen. Tak cukup itu, Symbian dimatikan pada tahun 2011. MeeGo juga dihentikan pengembangannya karena dianggap tidak sejalan. Kemudian, Nokia memilih tambatan hati ke Windows Phone. Dan akhirnya nasib Nokia berakhir pada akuisisi divisi mobile nokia oleh Microsoft, dan taukah anda ternyata Stephen Elop kembali dijadikan CEO divisi mobile oleh Microsoft.

3.    Terlambat menyadari perkembangan operasi system
Pertengahan tahun 2010, geliat Android mulai terlihat dan para vendor besar ramai-ramai mendukungnya. Namun saat itu, Nokia sudah menyatakan tidak akan memakai Android karena percaya diri dengan kekuatan softwarenya. Hal itu ditegaskan Anssi Vanjoki, yang ketika itu menjabat Executive Vice President General Manager Multimedia Nokia. Menurutnya, Nokia tak berniat untuk ikut-ikutan vendor lain yang membuat perangkat Android. Kami tidak punya rencana untuk memperkenalkan perangkat yang menggunakan Android, tegasnya. Vendor asal Finlandia itu, lanjut Vanjoki, telah menetapkan MeeGo dan Symbian sebagai jiwa bagi jajaran ponsel masa depan Nokia Tak bisa dipungkiri, ini merupakan tantangan kami di masa depan. Yaitu untuk membawa produk dan layanan yang Anda impikan, sehingga dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan dan mengerjakan sesuatu yang baru dalam dunia digital ini,imbuh Vanjoki.

Sebenarnya operasi Symbian tidaklah jelek bahkan sebenarnya sangat menarik namun seiring perkembangan operasi sitem ponsel yang begitu pesat para pengguna Symbian mulai jenuh dengan os Symbian dan memutuskan mencoba beralih pada android dan ios dari apple, karena kurangnya pengembangan yang masif untuk os symbian dari nokia. Untuk OS Windows Phone sendiri terkesan seperti setengah hati penggarapannya dari microsoft dari Windows Phone 7 sampai Windows Phone 8, perkembangannya seperti adem ayem, bahwa ada anggapan microsoft memang sengaja melakukan hal tersebut untuk memuluskan kemunduran Nokia dan proses akuisisi divisi mobile Nokia oleh Microsoft. Seandainya pihak NOKIA tidak gengsi dulu menolak google dgn OS Androidnya, mungkin NOKIA skrg tetap jadi market share global terbesar pasar hp dunia. Memang semua telah terjadi dan Nokia kini tinggal kenangan, Namun kenangan  itu tentu akan membekas bagi kita, brand sejuta umat yang tentu memiliki ciri khas tersendiri yang tidak bisa digantikan.





Nama Kelompok : 



- Allief Kurnianto (30814186)

- Andrianto Hadi Saputra (30814181)



Kelas : 4.2 FS


~SONY, PANASONIC,SHARP,TOSHIBA & SANYO BANGKRUT~

*”Sony” Bangkrut, dan akan pecat 10.000 Karyawannya.*
Pecat 10.000 karyawannya...itulah rencana yang baru saja kita dengar, Sony berencana merumahkan 10.000 karyawannya, akibat kerugian yang dideritanya. Gak tanggung-tanggung jumlahnya,  kerugian yang diderita sebesar 6.4 Milyar dollar (sumber: CNET Asia, Wall Street Journal). Padahal kita tahu Sony merupakan salah satu perusahaan paling kreatif dimuka bumi.
Siapa yang gak kenal Sony, perusahaan elektronik raksasa?
Jauh sebelum demam Ipod dari Apple, Sony-lah yang mempopulerkan produk Walkman, dimana hanpir diseluruh dunia tercipta demam mendengarkan musik melalui earphone. Sony juga yang menyebabkan anak-anak hingga orang dewasa keranjingan main PlayStation. 

          Di Indonesia, maen PS (PlayStation) sudah jadi satu hobi, bahkan menjadi peluang bisnis banyak orang, dengan maraknya penyewaan2 PS di perkotaan bahkan hingga gang-gang di perkampungan kumuh. Artinya secara "brand awareness" pastinya sudah sangat tinggi. Kalo mau dinilai -andaikata bangkrut- pastilah nilai dari "brand value"nya saja sudah gila-gilaan. Tapi pada kasus Kodak, brand value yang tinggi tetap tidak dapat menyelamatkannya dari kebangkrutan.

          Ditahun-tahun teakhir focus pengembangan produk di Camera Digital juga mendapat sambutan pasar yang positif...bahkan mulai masuk ke pasar DSLR yang selama ini dikuasai Canon & Nikon.

          Namun segala inovasi tersebut nyatanya tidak dapat membantu Sony lolos dari kerugian. Pasar TV yang selama ini jadi andalan Sony terus merosot drastis. Pada Era flat TV, LCD, LED...Sony terseok-seok dalam persaingan. Munculnya perusahaan2 inovatif Korea, bahkan ditambah juga merk2 murah China, satu-satunya menyelamatkan diri dari kebangkrutan dengan merubah haluan bisnis. Tentu kisah Kodak menjadi pelajaran berharga bagi banyak perusahaan elektonik raksasa. Kesulitan bisnis Blackberry juga belum reda diperbincangkan. Tidak banyak pilihan bagi para top executif di Sony. Gelagatnya Sony akan focus di produk-produk lain. Kita nantikan saja inovasi dari Sony.




*”Panasonic Toshiba, Sanyo & Sharp” angkat kaki dari Indonesia.*
Pelemahan ekonomi dunia ikut mempengaruhi investasi di sektor manufaktur Indonesia. Dua raksasa perusahaan elektronik asal Jepang, Panasonic dan Toshiba hengkang dari tanah air.Penutupan pabrik kedua perusahaan ini akibat melemahnya daya beli masyarakat. Imbasnya, penjualan produk kedua perusahaan ini turun drastis.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menjelaskan Toshiba lebih dulu merumahkan ribuan pekerjanya di Cikarang, Bekasi. Pabrikan asal negara matahari terbit itu mempunyai enam pabrik. Namun, satu-persatu mulai angkat kaki dalam kurun 10 tahun terakhir.
"Jadi tidak ada lagi pabrik Toshiba. Yang ada Toshiba memproduksi printer di Batam tapi skalanya kecil. Nah, yang tutup ini adalah pabrik televisi Toshiba terbesar di Indonesia, selain di Jepang," kata Said di Jakarta, Selasa (2/2).
Said menegaskan manajemen Toshiba sepakat untuk menutup produksinya pada April 2016. Untuk itu, Said tengah melakukan negosiasi pesangon yang diwajibkan pemerintah.
"Dalam 10 tahun terakhir, ada 13 perusahaan Panasonic di Indonesia. Sebelumnya ada Panasonic komponen sudah ditutup, sekarang tinggal tiga, yakni Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI), Panasonic Energy Indonesia yang produksi baterai dan Panasonic Healthcare yang produksi alat kesehatan," kata dia.
Menurut dia, produk-produk elektronik sekarang ini lebih bersaing dibanding lima sampai 10 tahun lalu.
"Produk televisi Toshiba tidak laku lagi dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya banyak yang beli. Itu karena daya beli masyarakat melemah akibat upah murah pemerintah," pungkas dia.
          Berikut beberapa penyebab-penyebab lain yang menyebabkan hal tersebut terjadi :
1.     Harmony Culture Error
Dalam era digital seperti saat ini, kecepatan adalah kunci. Speed in decision making. Speed in product development. Speed in product launch. Dan persis di titik vital ini, perusahaan Jepang termehek-mehek lantaran budaya mereka yang mengangungkan harmoni dan konsensus.
Datanglah ke perusahaan Jepang, dan Anda pasti akan melihat kultur kerja yang sangat mementingkan konsensus. Top manajemen Jepang bisa rapat berminggu-minggu sekedar untuk menemukan konsensus mengenai produk apa yang akan diluncurkan. Dan begitu rapat mereka selesai, Samsung atau LG sudah keluar dengan produk baru, dan para senior manajer Jepang itu hanya bisa melongo.
Budaya yang mementingkan konsensus membuat perusahaan-perusahaan Jepang lamban mengambil keputusan (dan dalam era digital ini artinya tragedi).Budaya yang menjaga harmoni juga membuat ide-ide kreatif yang radikal nyaris tidak pernah bisa mekar. Sebab mereka keburu mati : dijadikan tumbal demi menjaga “keindahan budaya harmoni”. Ouch.

2.    Seniority Error
Dalam era digital, inovasi adalah oksigen. Inovasi adalah nafas yang terus mengalir. Sayangnya, budaya inovasi ini tidak kompatibel dengan budaya kerja yang mementingkan senioritas serta budaya sungkan pada atasan.Sialnya, nyaris semua perusahaan-perusahaan Jepang memelihara budaya senioritas. Datanglah ke perusahaan Jepang, dan hampir pasti Anda tidak akan menemukan Senior Managers dalam usia 30-an tahun. Never. Istilah Rising Stars dan Young Creative Guy adalah keanehan.
Promosi di hampir semua perusahaan Jepang menggunakan metode urut kacang. Yang tua pasti didahulukan, no matter what. Dan ini dia : di perusahaan Jepang, loyalitas pasti akan sampai pensiun. Jadi terus bekerja di satu tempat sampai pensiun adalah kelaziman.Lalu apa artinya semua itu bagi inovasi ? Kematian dini. Ya, dalam budaya senioritas dan loyalitas permanen, benih-benih inovasi akan mudah layu, dan kemudian semaput. Masuk ICU lalu mati.

3.    Old Nation Error
Faktor terakhir ini mungkin ada kaitannya dengan faktor kedua. Dan juga dengan aspek demografi. Jepang adalah negeri yang menua. Maksudnya, lebih dari separo penduduk Jepang berusia diatas 50 tahun. Implikasinya : mayoritas Senior Manager di beragam perusahaan Jepang masuk dalam kategori itu. Kategori karyawan yang sudah menua.
Disini hukum alam berlaku. Karyawan yang sudah menua, dan bertahun-tahun bekerja pada lingkungan yang sama, biasanya kurang peka dengan perubahan yang berlangsung cepat. Ada comfort zone yang bersemayam dalam raga manajer-manajer senior dan tua itu. Dan sekali lagi, apa artinya itu bagi nafas inovasi? Sama : nafas inovasi akan selalu berjalan dengan tersengal-sengal.


Demikianlah, tiga faktor fundamental yang menjadi penyebab utama mengapa raksasa-raksasa elektronika Jepang limbung. Tanpa ada perubahan radikal pada tiga elemen diatas, masa depan Japan Co mungkin akan selalu berada dalam bayang-bayang kematian.





Nama Kelompok : 


- Allief Kurnianto (30814186)

- Andrianto Hadi Saputra (30814181)


Kelas : 4.2 FS